Identifikasi
Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan
biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata
sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi.
Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di
sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Adanya
keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk manusia
Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu
mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu
sebagai berikut:
1.
Pembangunan
berwawasan lingkungan
Merupakan
pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang berkesinambungan
serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan yaitu
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat
menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut
dapat bersifat secara alamiah, kimia maupun secara fisik.
2.
Kualitas Lingkungan
hidup
Yaitu dengan
memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu
hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan
untuk kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih.
Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat
hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial
terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang
Lingkungan Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk
mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.
Keterbatasan
Ekologi dalam Pembangunan
Biolog
lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal
dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu
pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang
bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat
terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut
dengan keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi
ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan
manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi bukan karena disebabkan
oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan manusia yaitu
degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang pertanian,
pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air
dan adanya urbanisasi.
B. Analisa
Lingkungan Hidup
Berdasarkan
pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10
persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari
jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari
spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis
burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya
merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas
hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang
cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini
hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6
juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar
per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000
terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup
serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan
[Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas
Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998
hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana
dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85%
merupakan bencana banjir dan longsor.
C. Masalah-masalah
Pada Lingkungan Hidup
Dalam
lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut,
tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran
Sungai dan laut
Sungai dan laut
dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat,
pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik
dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor
industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran
Tanah
Tanah bisa
dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi
kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat
besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak
mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran
Hutan
Hutan juga bisa
mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu
contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar.
Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan
penggundulan hutan.
D. Penyebab dan
Dampak Masalah Lingkungan Hidup
Perubahan
ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang
kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem.
Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat
seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga
dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya pertambahan jumlah penduduk dalam
memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam
suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya
penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan
yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat
yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan
obat-obatan.
Jumlah
kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem
lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat
mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan
ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan
fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti
longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan
oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan
kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di
sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan
pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi
tercemar.
E. Upaya-upaya
Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup
Usaha Mengatasi
berbagai Masalah Lingkungan Hidup. Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat
diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan
pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat
diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan
kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan
konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara
bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan
kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan
secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara
keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi
permasalahan lingkungan global.
F. Pengelolaan
Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk
menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan
konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara
lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa.
Pengelolaan
sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya
alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam
penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari
sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi
tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan. Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi
kelanjutan dari keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan
kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan sumber daya alam perlu diperhatikan
keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses
pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan
lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya
pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.
G. Pengelolaan
sumber daya alam berkelanjutan
Dalam
pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha
atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan
tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena
daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk
mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di
daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata
air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya
pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum
melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air
limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan
penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan
pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya
pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi.
H. Pengelolaan
Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan
usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap
sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan
tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam
upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan
pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan
limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam
pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
I.
Pelestarian
Flora dan Fauna
Untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan
tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang
diperuntukan untuk melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah
hutan suaka alam yang tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan
langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal
melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang
dijadikan sebagai tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri
khusus termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan
abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar